Kesenjangan Akses Diagnostik Masih Jadi PR Layanan Kesehatan di Indonesia

INDONESIA UPDATE – Akses terhadap layanan diagnostik canggih masih menjadi persoalan di banyak daerah Indonesia. Meski sistem kesehatan nasional berkembang pesat, klinik-klinik kecil dan fasilitas tingkat komunitas kerap menghadapi keterbatasan peralatan. Kondisi ini berdampak langsung pada kecepatan deteksi penyakit serta kualitas layanan yang diterima masyarakat.

‎Pakar kesehatan menilai, teknologi baru perlu dihadirkan agar pemeriksaan medis tidak lagi terpusat di rumah sakit besar. “Otomatisasi membantu mengurangi kesalahan dan mempercepat pengambilan keputusan,” ujar Dr. Rina, seorang ahli hematologi dikutip Senin (29/9/2025).

‎Inovasi berbasis kecerdasan buatan (AI) kini mulai dilirik sebagai solusi. Sistem ini mampu mengintegrasikan berbagai jenis pemeriksaan, dari hematologi, imunoesai, hingga biokimia, ke dalam satu perangkat. Dengan proses otomatis penuh, hasil pemeriksaan dapat diperoleh hanya dalam hitungan menit.

‎Bagi kalangan praktisi, kehadiran teknologi tersebut dinilai mampu menjembatani kesenjangan layanan kesehatan. “Sangat menarik melihat diagnostik canggih menjangkau komunitas yang sebelumnya memiliki akses terbatas, ini dapat membuat perbedaan,” kata Michael, direktur sebuah klinik regional.

‎Salah satu perangkat yang baru diperkenalkan, EHBT-50 Mini Lab, dirancang khusus untuk klinik garis depan. Alat ini memungkinkan pemeriksaan morfologi darah lengkap berbasis AI, sehingga dokter di daerah memiliki akses ke data yang sebelumnya hanya tersedia di laboratorium besar. Selain efisien, perangkat ini juga menggunakan kartrid sekali pakai yang hemat biaya dan mudah disimpan di suhu ruang.

‎Dukungan dari kolaborator lokal dianggap penting untuk memastikan teknologi ini benar-benar menjawab kebutuhan lapangan. “Minat yang kuat dari dokter membuktikan kemampuannya untuk meningkatkan standar dan memperluas akses,” ujar salah satu mitra lokal.

‎Senada dengan itu, perwakilan Ozelle menegaskan bahwa kolaborasi adalah kunci untuk menghadirkan perubahan nyata. “Bersama dengan kolaborator lokal, kami bertujuan tidak hanya untuk membawa inovasi tetapi juga untuk meningkatkan layanan diagnostik di Indonesia,” kata Luke, juru bicara perusahaan.

‎Dengan langkah ini, pemerataan layanan kesehatan berbasis teknologi diharapkan tidak lagi menjadi wacana. Tantangannya kini adalah memastikan adopsi inovasi tersebut mampu menjangkau hingga ke tingkat komunitas, sehingga masyarakat di daerah terpencil bisa merasakan manfaat layanan medis yang lebih cepat, akurat, dan terjangkau.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *